Cerita Eks TNI AL Jadi Tentara Bayaran di Rusia dan Wagner Group

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ReutersPejuang kelompok tentara bayaran swasta Wagner berjaga di jalan dekat markas besar Distrik Militer Selatan di kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. Foto: Reuters

Nama Satriya Arta Kumbara mendadak viral di sosial media karena diduga bergabung menjadi tentara Rusia dan ikut dalam operasi militer di Ukraina. Padahal, dia sebelumnya merupakan prajurit Korps Marinir TNI AL.

Satriya merupakan anggota dari Inspektorat Korps Marinir dengan pangkat terakhir Sersan Dua (Serda). Dia sudah dipecat dari prajurit TNI karena desersi atau meninggalkan dinas ketentaraan tanpa izin.

Dalam unggahan yang viral di sosial media, terlihat Satriya sedang swafoto dengan mengenakan seragam tentara Rusia. Masih dalam unggahan tersebut, ada pula foto Satriya sedang berseragam Marinir.

Lantas, bagaimana perjalanannya hingga dipecat dari kesatuannya?

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, mengungkapkan bahwa pemecatan Satriya dilakukan berdasarkan putusan Pengadilan Militer II-08 Jakarta pada 6 April 2023 lalu. Sidang itu digelar secara in absentia atau tanpa kehadiran terdakwa.

 ANTARA/TikTok @zstorm689Serda Satria Arta Kumbara memakai seragam lengkap TNI AL. Foto: ANTARA/TikTok @zstorm689

Dalam putusan itu, lanjut Wira, Satriya dijatuhi hukuman pidana 1 tahun penjara dan pidana tambahan berupa pemecatan.

Keputusan pemecatan Satriya tertuang dalam Putusan Perkara Nomor 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 Tanggal 6 April 2023 dan Akte Berkekuatan Hukum Tetap Nomor AMKHT/56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 Tanggal 17 April 2023.

Dipecat karena Mangkir Kerja

Dikutip dari salinan putusan sidang Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang bersidang di Pengadilan Tata Usaha Negara Serang Banten, ternyata Satriya dipecat dari kesatuan karena mangkir dari tugas.

Dalam salinan tersebut, dibeberkan bahwa Satriya meninggalkan dinas tanpa izin dari kesatuan sejak 13 Juni 2022 sampai dengan sidang digelar pada April 2023.

Majelis Hakim menyatakan bahwa Satriya tidak masuk dinas tanpa izin yang sah dari komandan kesatuannya atau atasan lainnya yang berwenang. Padahal, menurut Hakim, sebagai prajurit TNI AL yang sudah berdinas selama lebih dari satu tahun, Satriya dinilai tahu prosedur perizinan yang berlaku, khususnya di Menbanpur 1 Mar, tempat ia bertugas.

"Namun tanpa menghiraukan ketentuan tersebut Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 13 Juni 2022 hingga sekarang [sidang pada April 2023] belum kembali ke Satuan," demikian salinan putusan dikutip pada Sabtu (17/5).

Selama meninggalkan tugas itu, dia tidak menghubungi satuan dan bahkan menyembunyikan keberadaannya.

"Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 13 Juni 2022 sampai dengan perkara Terdakwa disidangkan secara in absensia tanggal 6 April 2023 atau kurang lebih selama 330 hari secara berturut-turut," lanjut putusan itu.

 hanffburhan/ShutterstockIlustrasi TNI Foto: hanffburhan/Shutterstock

Status WNI Dicabut

Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas, mengatakan bahwa saat ini Satriya juga telah kehilangan status Warga Negara Indonesia (WNI) karena ikut operasi militer negara lain tanpa izin.

Supratman menjelaskan, hilangnya status WNI Satriya ini tertuang dalam Pasal 23 huruf d dan huruf e, Pasal 31 ayat (1) huruf c dan huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007.

"Karena kalau mau terlibat aktif menjadi tentara asing, itu di undang-undang maupun peraturan pemerintah kita, itu wajib izin Presiden. Kalau dia tidak punya izin, maka otomatis status kewarganegaraannya hilang," kata Supratman kepada wartawan di kantornya, Rabu (14/5) lalu.

Nantinya, lanjut dia, Kementerian Hukum (Kemenkum) melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk membahas status kewarganegaraan Satriya.

"Sementara ini, [pemerintah] akan berkoordinasi dengan Duta Besar kita yang ada di Rusia untuk menyampaikan nanti kepada yang bersangkutan bahwa status kewarganegaraannya secara otomatis hilang berdasarkan undang-undang," ungkapnya.

Tentara Bayaran saat Perang Rusia-Ukraina

 ReutersGambar dari video yang dirilis oleh pasukan tentara bayaran Grup Wagner Rusia menunjukkan pemimpinnya Yevgeny Prigozhin membuat pengumuman mendadak dan dramatis pada hari Jumat 5 Mei 2023 bahwa pasukannya akan meninggalkan kota Bakhmut di Ukraina. Foto: Reuters

Selama masa perang Rusia-Ukraina, memang muncul kelompok tentara bayaran. Pada 2023 lalu, terdapat tentara bayaran Rusia bernama Wagner Group.

Wagner Group merupakan kelompok paramiliter yang digunakan Rusia dalam serangan ke Ukraina. Berbagai serangan kerap diluncurkan prajurit bayaran itu hingga sempat menduduki Kota Bakhmut, Ukraina.

Di sisi lain, Kedubes Rusia pada Maret 2024 lalu merilis daftar mengenai keterlibatan tentara bayaran dari negara asing yang berada di Ukraina. Salah satunya terdapat tentara bayaran dari Indonesia.

Dalam saluran resmi Telegram, Kedubes Rusia saat itu menyebut tentara bayaran dari Indonesia berjumlah 10 orang. Saat itu, empat orang di antaranya dilaporkan gugur.

 ReutersPejuang kelompok tentara bayaran swasta Wagner berjaga di jalan dekat markas besar Distrik Militer Selatan di kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. Foto: Reuters

Akan tetapi, TNI membantah prajuritnya menjadi tentara bayaran saat perang tersebut. Selain itu, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut bahwa kemungkinan mereka merupakan orang Indonesia yang sudah bergabung dengan militer Amerika. Dari sana, baru menjadi tentara bayaran.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pun memastikan 10 orang yang dilaporkan sebagai tentara bayaran di Ukraina bukanlah prajurit TNI.

Read Entire Article