
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menggarap water taxi atau taksi air dengan tujuan mengurai kepadatan wisatawan yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju lokasi wisata di Bali.
Direktur Operasi dan Transportasi ASDP, Rio Lasse, mengatakan ASDP sudah mendapat mandat untuk melakukan asesmen di Bali.
"Tentu tahapannya masih tahap awal karena kami menilai ini tingkat kesulitannya cukup tinggi," kata Rio kepada wartawan di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kamis (22/5).
Tingkat kesulitan ini cukup tinggi lantaran ASDP tidak mau mengganggu adat dan budaya Bali yang menjadi daya tarik wisatawan. Sehingga, pembangunan harus betul-betul diperhatikan sehingga tidak mengganggu keaslian dan keunikan Bali.
"Jadi ini untuk memecah kepadatan traffic tourist dari bandara menuju destinasi dan spot-spot wisata. Jadi kalau teman-teman mungkin mendengar ada rencana pembangunan LRT, kalau ini adalah melalui air laut, water taxi. Jadi akan digabung di satu tempat di mana nanti penumpang itu bisa turun," ungkapnya.

Rio mengatakan, jarak tempuh dari Bandara Ngurah Rai menuju Canggu yang populer, misalnya, bisa memakan waktu sekitar setengah jam hingga satu jam.
"[Dengan water taxi] 15 menit itu cukup ke Canggu. Kemudian ke timur ke sisi nusa, nusa itu, Nusa Indah dan lain-lain itu juga sudah merupakan tahap yang sedang kita jajaki untuk kita bisa penuhi di sana," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan progres untuk pembangunan water taxi cukup cepat. Apalagi, Pemprov Bali sudah memberi persetujuan terkait proyek ini.
"Bahkan progresnya dua bulan ini, ini sangat cepat sekali. Dan kami punya target mungkin dua bulan ini. Target akhir tahun," kata Heru.