
Olahraga kini menjadi wajah baru pembangunan perdesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu buktinya terlihat di Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, yang sukses membangun kawasan sport center terpadu dengan dukungan Dana Keistimewaan (Danais) senilai total Rp7 miliar.
Dokumen resmi yang ditandatangani oleh Lurah Sumberagung, Yudi Fahrudin, SE, menyebut bahwa Kalurahan Sumberagung telah menerima Danais dalam dua tahap: Rp 1,2 miliar pada Tahap I dan Rp 2,3 miliar pada Tahap II, sehingga total dana untuk tahun anggaran 2024 mencapai Rp 3,5 miliar. Dana tersebut melengkapi pencairan sebelumnya dari Danais Tahap I tahun 2023 senilai Rp 3,5 miliar. Total keseluruhan mencapai angka: Rp 7 miliar.

Dana sebesar itu tidak hanya dihabiskan untuk lapangan, tetapi juga mencakup pembangunan kawasan olahraga yang lengkap dan berstandar nasional. Lapangan bola, voli, basket, dua lapangan tenis, dan panahan, telah dibangun. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti drainase, pagar, akses masuk, dan area PKL juga menjadi bagian dari pengembangan kawasan tersebut.
Kini, kawasan sport center ini bukan hanya tempat berkumpul warga, tapi juga menjadi titik vital bagi pembinaan olahraga lokal. Setiap hari Minggu pagi, komunitas tenis yang terdiri dari mantan pemain nasional berkumpul dan berlatih di lapangan tenis Sumberagung.
“Kami kumpulkan mantan-mantan atlet nasional dari Bantul di sini. Setengah enam pagi kami sudah mulai. Ini bukan sekadar main, tapi juga memantau potensi atlet muda,” ungkap Adi, salah satu tokoh komunitas tenis lokal.

Tak hanya itu, beberapa sekolah di wilayah sekitar juga mulai menjadwalkan kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler di kawasan ini. Dengan standar lapangan yang baik, sport center Sumberagung diyakini bisa menjadi tempat tumbuhnya generasi atlet desa yang berprestasi. Adi berharap kawasan ini dapat menjadi pusat kegiatan olahraga yang terintegrasi—membuka jalan bagi regenerasi atlet dari kalangan pelajar hingga komunitas olahraga profesional.
Soal karakter lapangan menurut Adi cukup nyaman.
"Hanya saja yang perlu segera ditambah adalah pohon perindang dan lampu untuk pertandingan malam hari. Kami kalau main jam 9 pagi sudah panas sekali," jelasnya.

Carik Sumberagung, Arif, menegaskan bahwa pembangunan dilakukan bertahap sejak 2023 hingga 2025, dan berdampak besar pada geliat ekonomi lokal.
“Sudah banyak warga yang berjualan. Ada PKL dan lapak yang kini tergabung dalam paguyuban. Ini bukti bahwa sport center bukan hanya untuk olahraga, tapi juga penggerak ekonomi warga perdesaan,” ungkapnya.
Sebagai informasi tambahan, desa ini terletak cukup jauh dari Pusat Kota Yogya, dari Kabupaten Bantul saja desa ini berjarak sekitar 5 kilometer ke selatan.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menegaskan bahwa pengucuran dana ini merupakan bagian dari program Tata Ruang Kawasan Terpadu Keistimewaan. Kalurahan Sumberagung dipilih karena dinilai memenuhi aspek ketertiban tata ruang dan administrasi pertanahan, bahkan meraih predikat Kalurahan Tertib Administrasi Tata Ruang pada 2021.
“Kebetulan yang di Sumberagung ini mengembangkan sport center. Ini sekaligus menjadi jawaban kalau ada yang bertanya, Danais bisa enggak untuk olahraga? Sekarang terbukti bisa. Tapi tentu harus melalui proses kurasi dan pencermatan,” jelas Aris.
Dari olahraga, tumbuh komunitas. Dari fasilitas, lahir regenerasi atlet. Kalurahan Sumberagung menunjukkan bahwa Danais bukan hanya simbol keistimewaan, tetapi juga alat transformasi masyarakat yang konkret dan berdampak.