Eks Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Baito Terbukti Minta Uang Hanya Dijatuhi Patsus dan Demosi, Kuasa Hukum Supriyani: Sanksi Terlalu Ringan

1 month ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Sanksi Terlalu Ringan Ilustrasi(MI/RAHMAT RULLAH)

MANTAN Kapolsek Baito, Ipda Muh Idris, dan Kanit Reskrim Polsek Baito, Aipda Amiruddin, dijatuhi sanksi administratif setelah terbukti meminta uang Rp2 juta dari seorang guru SDN 4 Baito, Supriyani. Hukuman ini berupa penempatan khusus (patsus) dan demosi, sebagaimana diputuskan dalam sidang Komisi Kode Etik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra)

Menurut Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, tindakan kedua polisi tersebut melanggar kode etik profesi Polri karena meminta uang dengan alasan “bantuan”. Hukuman yang diberikan bertujuan untuk menegakkan disiplin dan etika di lingkungan Polri.

“Sidang memutuskan Ipda Muh Idris dijatuhi hukuman patsus selama tujuh hari dan demosi selama satu tahun. Selain itu, ia diwajibkan menyampaikan permintaan maaf resmi kepada institusi Polri,” kata Kombes Pol Iis Kristian.

Sementara itu, Aipda Amiruddin dijatuhi hukuman lebih berat, yaitu patsus selama 21 hari dan demosi selama dua tahun. Ia juga diwajibkan meminta maaf kepada institusi Polri atas tindakannya.

Kombes Pol Iis menegaskan bahwa penegakan kode etik adalah bagian dari komitmen Polri untuk menjaga profesionalisme dan kepercayaan masyarakat. “Sidang komisi kode etik ini merupakan langkah tegas untuk menegakkan integritas di tubuh Polri,” ujarnya.

Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan, menyatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada kedua polisi tersebut terlalu ringan. Menurutnya, tindakan pemerasan ini mencederai kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

“Sanksi ini terlalu ringan. Ini adalah tindakan pemerasan dan rekayasa perkara yang seharusnya mendapat hukuman berat, bahkan sampai pemecatan,” ujar Andri, yang juga menjabat sebagai Ketua LBH HAMI Sultra.

Andri juga mengkritik alasan yang diberikan oleh Ipda Muh Idris, yaitu uang tersebut akan digunakan untuk membeli bahan bangunan Polsek Baito. Ia menilai alasan tersebut tidak masuk akal dan tidak pernah diverifikasi kebenarannya.

Selain itu, Andri mempertanyakan klaim dari Bidpropam Polda Sultra yang menyebut tidak adanya permintaan uang sebesar Rp50 juta dalam kasus ini. Ia menyebutkan bahwa Kepala Desa Wonua Raya telah memberikan keterangan yang mendukung adanya permintaan uang dalam jumlah besar kepada Supriyani.

“Alasan ini hanya upaya untuk memperingan hukuman. Kami meminta agar Kapolri menindaklanjuti kasus ini sesuai komitmen Polri untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Jika ada pelanggaran seperti ini, hukumannya harus maksimal,” tegas Andri. (H-2)
 

Read Entire Article