PEMKAB Lamongan, Jatim, melaksanakan mitigasi struktural dan non struktural dalam hadapi bencana hidrometeorologi. Pemkab juga menyatakan siap menghadapi semua potensi bencana di wilayahnya.
Hal tersebut dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi 2024-2025 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12).
Apel kesiapsiagaan ini diikuti ratusan personel gabungan..Antara lain, BPBD, Kodim 0182, Polres Lamongan, Satpoll PP, Dinkes, Dishub, Dinsos, dan lembaga keagamaan.
"Tantangan bencana kedepan semakin kompleks, dampak perubahan iklim semakin terasa dan membuat dampak bencana semakin signifikan. Merespons hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memprogramkan kegiatan mitigasi bencana baik struktural maupun nonstruktural," tuturnya.
Menurut Bupati, apel ini sebagai media membangun sinergitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan risiko terjadinya bencana. Sebagaimana prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada bulan November minggu ke-4 sampai dengan bulan Desember 2024 Kabupaten Lamongan memasuki fase peralihan musim.
Yakni, dari kemarau ke musim penghujan (musim pancaroba). Masa tersebut berpotensi terhadap perubahan cuaca yang tidak mendukung. Dijelaskannya, mitigasi bencana struktural direalisasikan pada penanganan tanggul kritis dan jebol, waduk di wilayah Kabupaten Lamongan.
Selain itu juga, dilakukan sejumlah anak sungai Bengawan Solo. Adapun pada mitigasi non struktural telah dilakukan penanganan darurat kekeringan. Di antaranya, melalui dropping air bersih ke 15 kecamatan dan 69 desa, 102 terpal, 204 jirigen, pembentukan dan pembinaan desa tangguh bencana sebanyak 88 desa.
"Termasuk, kita lakukan sosialisasi edukasi bencana kepada masyarakat yang rentan, pelajar PAUD sampai dengan SMA, Lamongan Green and Clean, dan Desa Berseri. Jadi kita sudah siap menghadapi bencana, " pungkas Pak Yes.(H-2)