
PENGAMAT pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah semakin mendekati 17.000 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (9/4), mata uang garuda ditutup melemah 18,50 poin atau 0,11% ke level 16.872 per dolar AS.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah bakal fluktuatif dengan ditutup melemah di rentang 16.860-16.900 per dolar AS," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/4).
Ibrahim mengatakan indeks dolar AS menguat pada hari ini di tengah kebijakan Presiden AS Donal Trump yang menambah tarif baru pada beberapa ekonomi utama di luar Tiongkok. Salah satunya Indonesia yang terkena dampak tarif 32%. Tarif timbal balik Trump tersebut berlaku mulai hari ini.
Pada Selasa (8/4), Trump menandatangani perintah yang mengenakan tarif tambahan sebesar 50% pada Tiongkok, sehingga tarif kumulatif AS terhadap negara tersebut menjadi 104%. Angka tersebut jauh di atas 60% yang diancam oleh Trump selama upaya kampanyenya tahun lalu.
Trump mengatakan kenaikan 50% tersebut merupakan balasan atas pengenaan tarif balasan sebesar 34% oleh Tiongkok terhadap AS minggu lalu. Keputusan tersebut membuat goyah pasar-pasar saham global.
Tiongkok sejauh ini tidak menunjukkan niat untuk mundur. Kementerian Perdagangan negara itu berjanji untuk berjuang sampai akhir dengan AS atas peningkatan tarifnya.
Pasar juga berspekulasi bahwa Tiongkok membuang kepemilikannya yang besar atas Obligasi Pemerintah AS. Ini menyebabkan lonjakan besar dalam imbal hasil. (I-2)