Strategi Bisnis Berbasis Syariah, Studi Kasus pada UMKM Halal

Livia Aurellia

Info Terkini | 2025-05-02 12:27:25

Dalam konteks saat ini, kesadaran akan pentingnya kehalalan produk, khususnya makanan, semakin menjadi perhatian utama bagi para konsumen, terutama umat Islam. Hal ini tidak hanya menyangkut kepatuhan terhadap syariat, tetapi juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk. Oleh karena itu, persepsi serta kebutuhan masyarakat terhadap produk halal perlu menjadi perhatian khusus bagi para pelaku usaha di sektor makanan, khususnya di kota-kota besar seperti Surabaya yang memiliki keberagaman kuliner dan populasi muslim yang signifikan.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi-strategi yang dapat digunakan dalam memasarkan produk kuliner halal secara efektif di wilayah Surabaya. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP), yaitu sebuah pendekatan pengambilan keputusan yang kompleks dan terstruktur, yang mampu menganalisis berbagai aspek dan hubungan antar elemen dalam sistem. Proses pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Super Decisions, yang digunakan untuk menyusun model jaringan pengambilan keputusan.

Langkah awal dalam penelitian ini adalah membangun kerangka model ANP yang memuat elemen-elemen penting dalam strategi pemasaran halal. Selanjutnya, dilakukan pemodelan secara kualitatif dengan menggunakan instrumen kuesioner berbasis pairwise comparison (perbandingan berpasangan), yang disebarkan kepada responden ahli dan praktisi di bidang kuliner halal. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis sintesis untuk mengidentifikasi bobot prioritas dari masing-masing elemen dan strategi yang diusulkan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, ditemukan beberapa strategi utama yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya tarik konsumen terhadap produk makanan halal di Surabaya. Strategi-strategi tersebut mencakup upaya menjalin kemitraan dengan pemerintah kota dalam memberikan pendampingan bagi pelaku usaha kuliner halal, memperkuat jaringan dan solidaritas antar pelaku usaha di bidang ini, serta membentuk divisi khusus yang bertanggung jawab terhadap promosi dan pemasaran yang intensif pada momen-momen tertentu. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga keuangan, khususnya yang berbasis syariah, juga dianggap penting untuk mengatasi tantangan permodalan yang kerap dihadapi oleh UMKM kuliner halal.

Dengan diterapkannya strategi-strategi tersebut, diharapkan minat beli masyarakat terhadap kuliner halal dapat meningkat secara signifikan, serta mendukung pertumbuhan ekosistem usaha halal yang berkelanjutan di Kota Surabaya.Dalam Islam, kehalalan suatu produk, khususnya makanan, tidak hanya dilihat dari aspek zat dan bentuk fisiknya, tetapi juga dari proses produksinya—termasuk sumber bahan baku, cara pengolahan, hingga distribusi kepada konsumen. Konsep halal menjadi bagian dari prinsip muamalah dalam Islam, yang mengatur interaksi antar manusia secara adil dan sesuai syariat. Oleh karena itu, pemasaran produk halal harus memperhatikan nilai-nilai syariah, seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana strategi pemasaran kuliner halal dapat dikembangkan secara syar’i di Kota Surabaya, dengan menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP). ANP digunakan untuk mengevaluasi secara holistik berbagai faktor yang berkontribusi dalam pemasaran halal, termasuk kerjasama antara pelaku usaha dan institusi keuangan syariah, serta dukungan dari pemerintah dan lembaga seperti MUI. Dalam proses pengambilan data, digunakan kuesioner berbasis pairwise comparison yang sesuai dengan prinsip musyawarah dan penilaian kolektif, melibatkan para praktisi dan akademisi yang memahami pentingnya prinsip halal.

Dari hasil analisis, ditemukan beberapa strategi yang tidak hanya efektif secara bisnis, tetapi juga sejalan dengan ajaran Islam. Strategi tersebut antara lain menjalin kolaborasi dengan pemerintah dalam membina pelaku usaha halal, memperkuat ukhuwah atau solidaritas antar pengusaha makanan halal, dan membentuk tim khusus untuk promosi pada momen tertentu tanpa menyalahi prinsip syariah. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah dianggap penting untuk menghindari praktik riba dalam permodalan.

Dengan demikian, strategi pemasaran yang berbasis syariah tidak hanya berorientasi pada keuntungan materi, tetapi juga pada keberkahan usaha dan keberlanjutan ekosistem halal yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ini selaras dengan tujuan syariah (maqashid syariah) dalam menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta melalui konsumsi makanan yang halal dan Baik, berikut parafrase dari bagian kesimpulan artikel "Strategi Pemasaran Kuliner Halal: Studi Kasus UMKM Kota Surabaya" dengan penekanan dari sudut pandang Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tantangan utama dalam pemasaran kuliner halal di Kota Surabaya berasal dari faktor eksternal, seperti persaingan yang ketat dan proses sertifikasi halal yang belum optimal. Selain itu, terdapat pula kendala internal seperti keterbatasan pemahaman pelaku usaha terhadap prinsip-prinsip pemasaran yang sesuai syariah dan masih minimnya peralatan promosi yang mendukung.

Dalam Islam, keberhasilan usaha tidak hanya diukur dari keuntungan semata, melainkan juga dari kesesuaian proses dan tujuannya dengan syariat. Maka, strategi yang diprioritaskan untuk menjawab permasalahan tersebut perlu menjunjung tinggi prinsip muamalah, seperti keadilan, transparansi, kejujuran, dan kerja sama yang saling menguntungkan (ta'awun).
Solusi yang diutamakan adalah pendekatan yang menekankan peningkatan kualitas produk halal yang sesuai dengan standar thayyib, serta mendekatkan sumber bahan baku yang terjamin kehalalannya. Pengusaha juga dianjurkan untuk meningkatkan pemahaman spiritual dan bisnis melalui pelatihan serta pembinaan dari lembaga-lembaga otoritatif seperti MUI dan instansi pemerintah.

Adapun strategi yang sesuai dengan syariah mencakup upaya memperkuat ukhuwah antar pelaku usaha kuliner halal, menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan syariah untuk menghindari riba dalam pendanaan usaha, serta membentuk divisi khusus pemasaran yang mempromosikan nilai-nilai halal secara bijak dan profesional. Kegiatan kolaboratif seperti bazar kuliner halal yang diselenggarakan oleh pemerintah dan MUI juga dapat menjadi sarana dakwah yang memperkuat gaya hidup halal di masyarakat.

Dengan demikian, pengembangan strategi pemasaran kuliner halal di Surabaya hendaknya tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga memperhatikan maqashid syariah—yakni perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta—melalui penyediaan makanan yang halal, sehat, dan berkualitas, serta melalui proses usaha yang bersih dan bertanggung.