
Wanita berinisial ES (43 tahun) menjalani operasi akibat tertembak peluru nyasar di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, Sabtu (12/4). ES tertembak pada bagian punggung.
Dokter Spesialis Bedah Thorax Kardio Vaskular RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, I Wayan Sudarma, mengatakan sebutir peluru telah dikeluarkan. Ciri-ciri peluru berwarna kuning dan memiliki panjang sekitar 2 centimeter.
"Jenis peluru yang saya temukan jenis peluru masih utuh, berwarna kuning kemungkinan (berasal dari tembakan) senjata api, bukan sejenis (senapan) angin. Panjang kurang lebih 2 centimeter," katanya di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, Bali, Senin (14/4).

Peluru tersebut ditemukan pada kedalaman lebih dari dua centimeter di sekitar tulang belakang atau batas antara perut dan dada.
"Kemudian ditemukan juga luka robekan di paru tetapi tidak ada kebocoran, cuman sedikit, tidak ada pendarahan aktif di sana," katanya.
Operasi berjalan selama 1,5 jam. Kondisi ES telah stabil dan telah dipulangkan pada sore ini. Pihak rumah sakit juga telah menyerahkan rekam medis dan peluru itu kepada pihak kepolisian.
ES tertembak peluru nyasar saat sedang bekerja di halaman kantornya di Jalan Gempol, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (11/4) pukul 15.30 WITA. Polisi sedang memburu terduga pelaku.