
Klub baru Women's Super League (WSL), London City Lionesses, dijatuhi denda sebesar 15 ribu paun (Rp328 juta) oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena melakukan pendekatan kepada pemain Southampton melalui media sosial tanpa izin klub sang pemain.
Dikutip dari The Guardian, London City mengakui telah melakukan pelanggaran tersebut. Kejadian berlangsung saat musim panas 2024, saat mereka coba merekrut pemain dari sesama klub Women’s Championship (Divisi 2). Nama pemain yang dimaksud tidak disebutkan dalam dokumen hasil sidang komisi regulasi independen, Maret 2025 kemarin.
Dalam dokumen tersebut, terungkap bahwa Sarah Batters, Direktur Pelaksana London City, mengirim pesan langsung melalui DM kepada sang pemain pada 9 Agustus 2024.
Nah, pesan ke DM pemain Southampton itu datang tiga jam sebelum klub memberikan balasan resmi terhadap email yang sebelumnya dikirim oleh manajer rekrutmen London City. Dalam email Southampton itu, mereka mengatakan kalau tidak akan terlibat dalam negosiasi transfer. Mereka juga bilang ada beberapa klub lain yang bersedia menebus klausul rilis sang pemain.
Sebelumnya, pada 6 Agustus 2024, manajer rekrutmen London City bilang kalau mereka tidak bisa membayar klausul rilis pemain yang disyaratkan Southampton.
Musim depan, London City Lionesses akan mencetak sejarah sebagai klub perempuan independen—tanpa afiliasi dengan klub pria mana pun—pertama yang berlaga di WSL. Mereka dimiliki oleh Michele Kang, pengusaha asal Amerika Serikat yang juga pemilik OL Lyonnes di Prancis dan Washington Spirit di Amerika.